Sabtu, 28 April 2018

Ringkasan Berpikir Sistem dan Pelayanan Kesehatan I, Dosen Bapak Destanul Aulia

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Readers,
maaf sekali setelah mengalami masa transisi yang cukup jauh, bersamaan dengan vakum nya aku menulis+ copas update berita kpop hahahaha .

Jadi untuk tulisan yang selanjutnya aku hanya akan post tugas - tugas yang aku kerjakan selama perkuliahan ini (semester 4).

Mungkin ada yang rindu? 
Okey udah lama sekali vakum, sekarang ila sudah kuliah #yeay
Aku kuliah di Universitas Sumatera Utara, jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat stambuk 2016.
Honestly, banyak yang tau kan ya, aku lulus SMA 2015, BUT WHY I'M NOW UNDERGRADUATE 4 SEMESTER??? WHYYYY?? 

Pertanyaan itu kan aku jawab, TAPI.....nanti soalnya aku lagi malas nulis wkwkwkwkwk
Nah postingan aku kali ini tentang mata kuliah aku yang ada di FKM USU, yaitu Kepemimpinan Berpikir Sistem Pelayanan Kesehatan. 

Jadi, mata kuliah ini cukup sulit sulit asik, dengan dosennnya yang tidak pala kece. Ada Ibu Dekan Tercinta, Prof Ida Yustina  dan Bapak Destanul Aulia. 
Sejujurnya, until now dosen yang ngajar mata kuliah ini masih bapak dan ibu tersebut. Jadi, ceritanya nih, pada hari Senin tanggal 23 April 2018, Pak Aulia mengajar.

Nah, saat itu bapak membutuhkan seketaris untuk merangkum semua isi yang ia katakan selama mata kuliah. Bapak nanyak tuh

"Disini, siapa seketarisnya?"

semua orang dikelas bingung dan diam lima ribu bahasa wkwkwkkwkwkw

"Ga ada ya. Atau disini siapa yang suka nulis atau ngarang?"

Fix, semua mata tertuju padaku. 
Berasa MISS INDONESIA gitu #SEMUAMATATERTUJUPADAMU hasekkk

Semenjak kejadian itu, absolutely i'm being a secretary as long as he become our lecturer!
Ini real adalah tulisan aku yaa:) kalo mau ambil please dong sertai sumber, ayo dukung PENULIS INDONESIA!
Nah, daripada memperlambat waktu nih aku kasih ringkasannya aja langsung yakkkzzz :) #Cekidottz


KUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY!!!










Tempat/Tanggal           : Senin, 23 April 2018
Mata Kuliah                 : Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyarakat
Kelas                           : C


Berpikir Sistem dan Pelayanan Kesehatan

Berbicara mengenai sistem, dalam sistem kesehatan banyak sekali contoh yang dapat ditemui, seperti:
1.      Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
2.      Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
3.      Sistem Penaggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
4.      Sistem Manajemen Rumah Sakit
5.      Sistem Informasi Rumah Sakit
Jadi,  didalam pelayanan kesehatan atau sistem kesehatan nasional, ada subsistem yang mendukung.  Dapat dikatakan kegagalan output-output dalam pelayanan kesehatan disebabkan karena sistemnya tidak berjaan dengan baik.
Contohnya, permasalahan kesehatan masyarakat yaitu gizi buruk.  Gizi buruk bukanlah permasalahan penyakit yang timbul seketika atau tiba-tiba, penyakit ini tidak hanya diderita oleh satu, dua atau bahkan tiga orang, tetapi sekelompok masyarakat. Kalau dilihat permasalahan gizi ini muncul bukan hanya disebabkan oleh maslaah kesehatan saja, tapi kalu kita kaji masalahnya, lihat bagaimana ketahanan pangan disemua daerah. Bagaimana ekonomi masyarakat setempat, ketahanan pangan dari sisi supply dan demand.
Ekonomi          → Tentang pendapatan masyarakat.
Sosial               → Gaya hidup masyarakat
Pelayanan      → Adakah pelayanan kesehatan yang ada didaerah itu dapat mendeteksi  segera
permasalahan gizi buruk?

Adakah sistem yang dibuat untuk mencegah orang supaya tidak gizi buruk?
Sejatinya, sejak dari kandungan ibu-ibu yang akan melahirkan anak, apabila ibunya mengonsumsi gizi kurang, hal ini membuat anak mendapat gizi buruk. Untuk itu terbentuklah “Sistem” yang diimpelementasikan dalam bentuk program “PROGRAM PELAYANAN IBU DAN ANAK” .
Sistem melahirkan suatu program. Apabila masih ditemui Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), gizi buruk, dan lain-lain, berarti ada malasah dengan program dan sistem.

Struktur itu mempengaruhi suatu prilaku, bila kita letakkan orang  dalam sistem yang sama, setiap orang meskipun berbeda cenderung menghasilkan output yang serupa. Dengan sistem, harapannya kesehatan masyarakat di Indonesia merata. Tapi, hari ini masih adanya ketimpangan, disparitas pembangunan, ada tempat yang akses pelayanannya baik dan ada juga yang akses pelayanannya buruk.

Contohnya :
1.  Orang Indonesia cendreung patuh atau disiplin ketika di luar negeri. Seperti di Singapura tentang adanya larangan meludah sembarangan, tidak boleh membuang sampah sembarangan. Mengapa hal ini dapat terjadi? karena sistem dibangun dan diimplementasikan dengan baik.
2.   Berbicara soal rokok, sudah ada sitem yang mengaturnya dengan peraturan daerah yaitu “Kawasan Tanpa Rokok”, apakah peraturan itu sudah bisa membuat masyarakat patuh dan taat ?
3.      Kalau kita membangun perumahan, 30% harus disiapkan untuk lahan terbuka. Setiap developer yang mendapatkan izin, harus mengeluarkan bukti kalau dia akan memberikan pemanfaatan lahan.

Jadi, perlu kita kaji di Indonesia, sistemnya yang tidak baik atau implementasinya yang tidak baik?
Salah satu permasalahan juga adalah ketika kita didalam sebuah sistem gak bisa lihat sistem, namun setelah kita menjadi mantan pejabat pemerintah atau instansi sangat mudah dalam melihat sistem, membuat kritik, melihat apakah sudah berjalan dengan baik atau belum.
Sistem yang tidak baik cenderung  implementasi yang baik. Sebaliknya, biasanya sistem yang baik belum tentu implementasinya sudah baik. Hal inilah mengapa orang ingin melakukan analisis kebijakan.

Berpikir sistem adalah  sebuah disiplin untuk melihat sesuatu secara menyeluruh, ilmu dan alat yang diekembangkan untuk melihat secara keselutuhan pola secara jelas dan membantu kita mengubahnya secara lebih efektif. Mata kuliah ini dapat menjadi sebuah tool atau alat, agar kita bisa melihat sistem dan dapat melakukan perbaikan pada sistem tersebut.  Bagimana sistem pembiayaan, sistem sumber daya, dan lain-lain.  Berikut adalah urutan sistem;
Suprasistem                Sistem                    Subsistem

MENGAPA HARUS BERPIKIR SISTEM?

1.      Karena organisasi adalah komplek dan makin komplex.
Bayangkan puskesmas dulu dan sekarang. Dulu dibandingkan dengan sekarang bahwa  telah terjadi pola perubahan penyakit, telah terjadi tuntutan masyarakat. Dulu masyarakat ke puskesmas menerima apa aja yang diberikan dokter, sekarang masyarakat dengan pendidikan, pengalaman, pendapatan meningkat membuat tuntutan yang semakin meningkat.
Organisasi yang baik, harus bisa memenuhi kebutuhan pelanggannya dimanapun berada. Misal puskesmas diperkotaan, bagaimana masyarakat perkotaan dalam memanfaatkannya. Sama halnya ddengan puskesmas dipedesaan, bagaimana masyarakat pedesaan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Apakah masyarakat itu petani, guru, pedagang, atau apapun pekerjaannya. Berbeda jenis pekerjaan beda pula jenis pelayanan yang didapatkan.
2.      Semua masalah organisasi yang ada tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan
Melihat bagaimana pusksesmas, adakah SDA. Seorang sarjana kesehatan masyarakat harus dapat melihat,
·         Bagaimana program dipuskesmas?
·         Bagaimana SOP di puskesmas?
·         Bagaimana mereka mendesain program?
·         Apakah program didesain berdasarkan permasalahan?
·         Bagaimana mereka melakukan evaluasi, ouput, outcome?
3.      Analisis mendalam tentang masalah tertentu secara terpisah ternyata belum bisa menyelesaikan masalah secara tuntas.
Kita tidak bisa memisah- misahkan permasalahan yang terjadi, Kita harus melihat secara utuh.
·         Melihat bagaimana Sumber Daya manusia (SDM)
·         Melihat bagaimana peralatannya
·         Melihat bagaiamna prosedurnya
·         Bagaimana caranya kita dapat memprioritaskan masalah
·         Bagimana menentukana penyebab utamanya
·         Apa pilihan alternatif nanti yang akan kita uji

  
Apa itu sistem?
Sebuah sistem adalah sesuatu yang memelihara keberadaannya dan berfungsi sebagai sebuah kesatuan melalui interaksi antara bagiannya.
Contohnya, Mobil adalah sebuah sistem yang terdiri dari setir, roda, dan mesin. Setir, roda, dan mesin  beriteraksi dan berintegrasi sehingga mobil menjadi alat transportasi.
Sebuah sistem mempunyai karakteristik diluar dan lebih dari karakteristik yang membentuknya. Hal ini disebut sebagai karakteristik atau pembaharuan. Jadi, sistem itu juga akan mengalami pembaharuan-pembaharuan  agar dapat terus berjalan dengan baik.

Bagaimana identifikasi sistem?
Identifikasi adalah  suatu cara menganal atau memandang organisasi sebagai sebuah sistem, ada beberapa langkah untuk melakukan identifikasi:
1.      Tahap mendetailkan
a)      Sistem harus dipandang secara utuh
b)      Mengenal Lingkungan sistem, melihat kedudukan sistem dalam sistem yang lebih besar. Melihat batasan lingkungan sistem
Contoh didalam Dinas Kabupaten:
1.      Serikat Buruh
2.      Tokoh – Tokoh akademik
3.      Media
4.      Rumah Sakit Umum Daerah
5.      Lembaga Donor
6.      Pemasuk
7.       Pemerintah Daerah
8.      Masyarakat
9.      Pelanggan
10.  LSM
c)      Indentifkasi sub-sistem organisasi
Contohnya, Kalau mau masuk  puskesmas, kenali bagaimana struktur organisasinya,  bagaimana pemimpinnya?. Kesehatan masyarakat berbicara tentang hukum, apa dasar hukumnyanya?.
Cara identifikasi sub-sistem :
*      Setiap area fungsional adalah sebuah sub-sistem
·         Subsistem pelayanan
·         Subsistem keuangan
*      Setiap tingkatan manajemen dalah subsistem
·         Manajaemen strategi
·         Manjemen pengendalian
·         Manajemen operasional

2.      Tahap Dinamik
a)      Dinamika Sistem dengan lingkungan
·         Mengenali aliran hubungan sistem dengan lingkungan
·         Mengenali bagaimana  keseimbangan hubungan  tersebut
·         Indentifikasi apakah tujuan sistem sesuai dengan kebutuhan lingkungan
b)      Dinamika sub-sistem dnegan pelayanan kesehatan
·         Menjelaskan aliran hubungan antara subsitem
·         Identifikasi sejauh mana integrasi antara subsistem
·         Mengenali karakteristik kebaruan
·         Mengenali apakah setiap subsitem mempunyai tujuan yang sama

DISKUSI :
Permasalahan mengenai  kesehatan masyarakat, contoh DBD :
Ada hubungannya dengan sistem, kalau mau identifikasi
Identifikasi,
-Pelajari etiologi DBD
-Perilaku masyarakat
-Air Tergenang
-Menumpuk barang-barang bekas

Terdapatnya permasalahan internal dan internal dalam DBD. Masalah DBD, bukan hanya disebabkan oleh individu, tetapi juga diluar kita. Misal, orang menebang hutang dan menambang sembarangan, prilaku mengekspoitasi. Menyebabkan  nyamuk kehilangan tempat berkemabang biak sehingga membuat nyamuk pindah kerumah penduduk, dalam peristiwa ini  apa yang salah?  SISTEM!
Sampai hari ini belum ada regulasi hukum yang kuat untuk mengatasi masyarakat buang sampah.
Sistem kebersihan tidak baik, tidak ada denda dalam peraturan buang sampah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar