Rabu, 07 Desember 2016

[CERPEN] Titik Balik Mawar





Assalamu'alaikum wrwb.

Nah,kalau tadi berisikan Artikel mengenai pertanian. Kali ini saya akan mempost Cerpen yang pernah saya buat,masih ditahun ini. Cerpen ini saya buat dalam rangka mengikuti lomba di salah satu UKMI Fakultas yang berada di USU. Yah,walaupun tidak menang yah gak apalah masih bisa di share ke kawan - kawan.

 TITIK BALIK MAWAR






“Berdoa mungkin adalah hal terakhir yang dilakukan oleh orang lain ,ketika segala sesuatu sudah di usahakan segala upaya sudah dikerjakan.”

Lelah kurasa bila menjalani hidup yang selalu saja seperti ini. Banyak rintangan yang menunggu didepanku.Semua,iya semua dating ingin menghujam tubuh kecilku ini.Aku bertahan,bukan untuk sekedar bertahan hidup tetapi juga untuk nya.Ibu yang aku sayangi,jujur aku sudah tidak sanggup berdiri lagi untuk memulainya.Tuhan, pantaskah aku mendapatkan  semua ini?

Tepatnya ditanggal 05 Januari aku berdiri dikelas yang sangat membosankan,aku mencari setiap ketenangan dengan pergi ke tempat sepi. Orang mengira ku orang sinting,gila,aneh, tapi benar aku sedang membutuhkan waktu untuk berpikir.

Namaku Mawar Mayang Arleli,sedikit aneh bagi orang jawa sepertiku mendapatkan nama seperti itu.Sejak kecil aku diasuh oleh ibuku.Ayahku sudah meninggal,ia meninggal disaat aku masih berumur 1,5 tahun . Ibuku, dia wanita yang tangguh berjuang mencukupi hidupku .Dia wanita yang hebat ,setiap hari ia bekerja keras hanya untuk menyekolahkanku,membeli pakaianku,member makanku, menyetrika bajuku,menyiapkan segala keperluanku dan tak pernah lupa ia selalu tersenyum kepadaku tidak perduli aku memaki,mengambek bahkan mau memukulnya.

Di kelas ini,tepatnya kelas 11 IPA 4 tempat ku mencari ilmu, ini adalah semester keduaku di kelas ini.Aku mempunyai banyak teman diantaranya ada yang sudah menjadi teman Genk ku. Mereka adalah Rizki,Indah,dan Meilani. Sekedar penambahan kami adalah Genk Berkacu,jujur saja aku tidak mengerti artinya.Kami terdiri dari orang yang unik . Rizki adalah lelaki sendiri di grup kami.Dia punya keterampilan menggambar,menjait dan memasak. memang wajar bila ia berbeda dengan cukup banyak dari lelaki normal lainnya ,bagi kami dia adalah ibu kami disini.Indah adalah anak yang humoris,dia seperti pemecah suasana,dan dia sangat aktif berorganisasi.Meilani adalah anak yang cantik,perawakannya tinggi semampai,imut dan terlebih sekali dia adalah orang dengan jiwa sosial yang tinggi.

“Hai….Mawar Melati semuanya indah !!!! Anggrek lidah buaya esemere bara bere Bangkeee!!!! Pa kabar cin yuk capcus kita ke kantinnn…yeay jangan diem aja. Beberapa hari ini eke liat kamuh melamun tyus menjauh dari kiteeee .” ucap Rizki dating menghampiriku dengan mulut rempongnya

“Ah.., enggak  kok cuma kepikiran sesuatu aja nih!”tandasku dengan senyuman kecil andalanku

“nah..nah.. itu muka paling eke benci dari lu cin…,Masalah apasihh bebs, cerita yuk ceritaa.. Jangan diem aja entar lu kerasukan setan jenglot loh. Gak lucu kan kalo naluri pawang iblisku keluar .”

“hahaah iya..iya.. aku cuma bingung nih akhir – akhir ini ibu ku sakit , gak tau dah . Di bawa ke rumah sakit dianya gak mau.”

“ya ampun Mawar Melati Anggrek berbunga – bunga sepanjang hari, gitu aja kok dipusingin sih. Gini aja lu bujuk ibu yey baik – baik.Dan paling penting yey harus rada melemah gitu ngomongnya ,biar emak yey iba. Taukan ibu yey tuh orangnya senyummm mulu…”

“hmmm iya sihh, oke deh makasih ya sarannya.By the way kita mau kekantin?”

“ok capcusss, gitu donggg. Entar dulu eike bawak para nona – nona jamban yaahh .”

Jujur sebenarnya aku belum tahu apakah aku bisa melakukan semua ini, ibuku adalah orang yang sangat sayang kepadaku.Apapun yang kulakukan padanya , ia hanya tersenyum. Hari ini ia bekerja lagi,aku tahu pekerjaan menjadi buruh bukanlah hal yang mudah.Dia bekerja dari pagi hingga petang.Sedari dulu ku ingin membantunya,namu selalu penolakan demi penolakan. Bahkan demi melawan keinginan keras ku dia hanya menangis.Aku benar benar mencintainya,walau terkadang ucapanku berbeda dengan perlakuanku kepadanya.

Hari ini aku sedikit pulang telat,jadwal les selalu menungguku.Bahkan bajuku sudah tidak bisa didefenisikan baunya seperti apa.Tak terasa sudah didepan rumah, rasanya ingin segera mandi dan tidur.

“Assalamualaikum….ibu…. Assalamualaikum buk..,ibuk?ibuk?kemasih nih ah..ibuk!!!!!!?,ah ggak tau apa orang capek.”Akupun melangkahkan kaki ke jendela untuk melihat apakah ibu sudah pulang atau belum. “Ibu…didalam gak sih..aku capek nih loooh..bukain pintu nya cepetannn…,aku dobrak nih yaa! 1..2..3!”

Aku pun mendobrak pintu entah setan dari mana merasuki jiwa, aku pun berjalan menyusuri rumah aku tidak melihat siapapun didalmnya.Hingga mataku tertuju pada kamar ibu. Dan apa yang kulihat ibu tertidur dikamarnya,aku spontan merasa marah dan ibu membuka matanya.

“Loh kamu udah pulang?”

“ya Allah buk, dari tadi dipanggilin enggak denger apaya itu kuping? Makanya ibu  tidur itu jangan kayak orang mati! Aku ini capek loh buk,gak ngertiin anak banget sih.”

“maaf ya ibuk gak tau kamu manggil,dari tadi ibuk gak kerja perut ibu sakit sekali.Ibu gak kuat jalan,dari tadi pagi ibuk juga belum ada minum juga loh ini war “suara ibuku memelas.

“hmm…ibu..beneran sakit? Ya Allah bu kan udah dari semalem aku bilang ayok kerumah sakit ibu gak mau.., yaudah yuk kerumah sakit dulu..”

“Iya war, tapi sebelum kesana kamu sholat Magrib dulu gih..ya nak..”

Aku sejujurnya kesal ibu jauh lebih mementingkan hal yang lain dibanding dirinya sendiri, aku pun hanya bisa berbohong.Aku hanya tak ingin dia menderita terlalu lama.Toh,sholat bisa nati – nanti masih banyak waktu.

“Aku lagi halangan bu, ayo aku antar ke rumah sakit.”

“Kamu gak bohong kan ,War?”

“Sumpah demi Allah buk. Udahlah kenapa sih harus banyak pertanyaan segala. Ibu ini darurat ayo kita pergi.”

Aku pun berangkat naik becak kerumah sakit ambil menuntun ibuku dan membawa beberapa pakaian kami.Sesampainya kami dirumah sakit,ibuku langsung dibawa ke UGD.Aku menemaninya beberapa saat sampai dokter jaga pun melihatnya. Aku cukup terkejut melihat perut ibuku yang membesar tampak bukan seperti orang hamil .Jujur aku tidak tahu ada apa dengan perut ibuku.Aku pun hanya bisa terdiam menunggu kabar.

Kamipun mendapatkan ruangan inap,didalamnya ada 3 orang yang sakit.Seluruh anggota keluarga mereka ada yang tidur disana,aku hanya tidur dengan kursi dan menghadap ke ibuku yang sedang tertidur pulas.

Hari ini aku harus tidur dirumah sakit,untuk pertama kalinya dalam hidupku harus tidur didalam rumah sakit. Hari ini juga hari pertama aku membolos sekolah di semester dua.

“Heh bangun! Udah jam berapa bawa itu ibu kamu ke ruang radiologi.”kata suster yang tiba – tiba menghampiriku

Aku pun bangun ,namu aku lihat ibuku masih saja tertidur pulas .Berulang kali aku membangunkan nya namu tidak ada respon. Akupun membopongnya kearah kursi roda dan membawanya ke ruang radiologi.

Akupun menunggu diluar ,dengan membiarkan ibuku tidur dan dibawa oleh para suster.Hampir satu jam lamanya ,akhirnya sesorang keluar dari ruangan itu.

“Apakah kamu kerabat Ibu Nuraisyah?silahkan bawa ibu kamu kekamar dan setelahnya kamu bisa kunjungi dokter spesialis penyakit dalam dilantai 2.”

Akupun langsung membawa ibuku pergi , ia masih saja tertidur aku tidak tahu mengapa ibuku belum bangun juga.Setelah mengantar nya kekamar akupun pergi ke lantai 2 untuk menemui dokter. 
Sesampainya disana aku disuruh duduk dan ia membawa sebuah kertas dengan hasil cek sinar-x.

“Begini,ibu anda terkena infeksi ginjal.Berdsarkan tim dokter melihat baik itu dari sinar-x,USG dan cek darah ibu kamu sedang dalam kondisi yang darurat.Bila sudah darurat seperti ini,ibu kamu harus dioperasi.Saya sarankan untuk secepatnya.”

“o..operasi,Dok? Tapi dari mana saya bisa operasi ibu saya.Bahkan asuransi pun kami tidak punya .”

“Untuk hal itu kamu bisa rundingkan dengan keluarga.Infeksi ginjal ini sangat berbahaya .Ibu kamu mempunyai tekanan darah tinggi ,makanya sebelum operasi akan dilakukan peenurunan tekanan darah. Hb ibu kamu juga sangat rendah memungkinkan kita harus mentransfusi darah .Tapi untungnya kedua ginjal ibu kamu masih dalam kategori baik,yah walaupun salah satu diantaranya mengecil.Tapi tenang saja tidak akan ada proses pengangkatan ginjal disini.Kami hanya akan membedah dan mengeluarkan nanah yang berada didalam perut ibu kamu.Untuk biaya mungkin bisa sampai 20 juta. Hal ini bisa kamu diskusikan dengan ayhmu mungkin..Paling penting adalah ibu kamu harus segera dioperasi.”

Bagi disambar petir hatiku saat ini,air mataku sudah habis untuk menerima kenyataan ini begitu rincinya sang dokter memberitahuku, satu per satu perkataanya bagai belati menghujam tiap sudut tubuhku.Tubuh terasa lunglai ,bahkan otakku tidakmampu berpikir jernih lagi.

Akupun kembali kekamar dengan hati yang hampa ,jiwa yang hancur,dan semangat hidup tak jelas .Bagaimana mungkin remaja 17 tahun sepertiku harus menyelesaikan semua ini.Aku pun melihat ibuku terbangun.

“Ibu mau titip pesan sama kamu. Kalau semisalnya nanti ibu meninggal,kamu harus kuat yaa. Ibu 
udah taruh banyak uang ditabungan ibu,kamu harus pakai secukupnya yah.. Nanti kalau kamu takut tidur sendiri ajak temennya main kerumah temani kamu tidur..Rajin belajarnyaa,Nak.Jangan nakal – nakal, mulai sekarang belajar pakai jilbab ya nak.., ngajinya diterusin lagi kalau bisa sampai khatam, jangan tinggalkan sholatnya..Nnati kalo ibu udah gak ada jangan nangis,kamu harus jadi orang sukses jangan cengeng lagi. Harus belajar untuk hidup mandiri.Maafin ibuk ya, gak bisa nemani kamu samapai akhir.”ucap ibuku sambil bercucuran air mata

“Buk…jangan ngomong kayak gitu dong ..”Ucapku senggugukan sambil mentesnya air mata.Untuk kesekian kalinya aku merasakan dahsyatnya kesedihan ,ini bahkan jauh lebih sakit bila aku membayangkan bagaimana indahnya memiliki seorang ayah.

“maafin ibu juga selalu ninggalin kamu,gak bisa cuci baju kamu lagi,masakin sarapan kamu, nyetrika kan baju..,”

“ udahlah ,…bukkk…Ibu harus kuat apapun yang terjadi aku akan berusaha.Ibu hanya perlu menunggu.”akupun tak sanggup melihat wajah nya menangis dan kupilih untuk meninggalkannya sendirian dikamar.

Ini sudah 3 hari dan aku belum membayar uang rumah sakit,aku pun memberanikan diri untuk mengambil tabungan yang dimaksudkan ibuku.Aku kerumah dan mengambilnya di kamar ibu. Aku membuka toples tersebut .Aku terkejut begitu banyaknya uang didalam .Aku pun menghitungnya dan mendapat uang sekitar Rp6.000.000.00 . Aku hanya berpikir sejak kapan ibuk mempunyai uang sebanyak ini dan sejak kapan ia menanbungnya. Akupun membawa uang tersebut kerumah sakit dan sekali lagi aku ditanya kapan ibuku bisa dioperasi. Aku membutuhkan uang sekitar 14 juta lagi .

Akupun berjalan mengitari lorong sepi dirumah sakit.Bagaimana mungkin aku mendapatkan uang 
sebnayak itu?apa yang harus aku lakukan?mengapa ibu membuatku menjadi susah begini?. Di lorong tepi aku melihat ada seorang ibu berjualan,kulihat ia menghampiri ku dan hanay tersenyum. 

Seharusnya bubur dingin itu sudah dirumah dan tidak untuk dijual kembali.

Tiba – tiba tanpa sadar ada seorang bapak – bapak menghampiriku..

“Nak , ibu kamu sakit?”

“i..iya pak.”ucapku pada bapak sosok asing

“begini ,saya tidak sengaja salah masuk ruangan ibu kamu dan saya  teringat ibu kamu adalah teman sekolah saya dulu.Mungkin ibu kamu sudah lupa .Saya akan memberi pinjaman untuk kamu.kamu bisa menggantinya nantibagaimana?.

Tanpa pikir panjang aku pun mengangguk,ia meminta nomor hpku untuk sebagai jaminan.Aneh bagaimana mungkin diabad 21 ini ada orang seperti dia? .Ibuku pun segera dioperasi dan membuatku harus berlama lagi menunggu kepulihannya. Hari – hari aku lewati,mulai dari memberi makan ibuku ,memandikannya,memikirkan hutang bahkan sesekali aku memarahinya disaat dia buang air besar hari – hari berasa di neraka .

“Nak ibu mau buang air besar.”ucapnya lirih

“Yaudah sini aku bantu angkatin,ntar buangnya sendiri yaa..jangan manja bu cukup ibu kencing diranjang janagn pupnya disini juga..”

“Gak bisa nak, ibu dah gak kuat lagi nih ambilin pispotnya nak…”

“ihhh ibu ini loh ,ah…”akupun berlari mengambil pispot dikamar mandi dan menahankan bau nya ibu ku buang air besar diranjang.

Sejenak terenung aku melihatnya ,aku tahu perbuatan ku salah,aku pun juga malu melihat orang lain disekelilingku melihat aku memarahinya.Ibuku hamper setengah jam menahan rasa sesak nya dan akhirnya selesai membuang.Ntah mengapa aku merasakan sesak didalam dadah yang tidak bisa ku control lagi.

“Kenapa,bau ya nak? Maaf ya..”

Aku terdiam,air mata menetes dan aku berikan sebongkah senyum kepadanya “Ah..gak kok buk..gini aja mana ada bau nya .”Aku tidak pernah menyangka mulut ini berkata seperti itu ,seolah aku merasa seperti anak soleh.Akupun menyapu bersih dubur nya dengan tisu.

Berhari – hari aku dirumah sakit,aku mulai mencuci baju,berteman dengan keluarga para pasien sakit,aku mulai membiasakan diri .Sudah lebih dari 15 hari aku membolos,surat panggilan pun dating  dan aku juga tidak memberi tahu temanku,hari ini kucoba dating kesekolah.

Setelah 15 hari lamanya juga aku akhirnya bisa merasakan tidur dikasurku kembali,aku mulai mengemas barang – barang. Akupun berusaha bagaimana aku bisa mendapatkan uang.Aku membeli 1kg kacang hijau,gula merah dan santan. Pagi – pagi sekali aku memasak bubur kacang hijau nya.Aku tidak begitu yakin apakah buatan ku ini enak.Setelah aku mengemas semuanya akupun bersiap – siap kesekolah dan tidak lupa member makan pada ibu dahulu.

Hari ini aku memakai seragam panjangku yang sudah lama dibeli ibu namun tidak aku pakai, aku memakai rok panjangku,memakai kos kaki panjang,dan yang terakhir pertama kalinya aku mengesahkan diriku untuk memakai jilbab dan tak aka pernah melepaskannya.Hari ini aku berhijrah,aku akan berubah aku tak ingin menjadi seorang pendosa lagi. Mulai hari ini aku tak akan melakukan hal buruk lagi,aku berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik lagi.

***

“Assalamualaikum…”

Seisi kelasku bingung melihatku,beberapa siantara mereka bahkan tidak mengenaliku.

“Eh….yey Mawar melati uyauya kan?eh ketiban apa semalam kok jadi belok gini?udah setahun membolos datang – datang udah kayak makhluk alien aja. Sejak kapan nih nutup-nutup udah kayak risol cinn..Nah ini lagi bawa – bawa plastik asoy gede..duh pusing pala mariposa!!!”

Aku hanya tersenyum dan pun memberanikan diri

“Assalamualaikum teman – temanku.Mungkin hari ini aku terlihat seperti biasanya bahkan diantara kalian tidak mengenaliku.Alasan mengapa aku tidak sekolah adalah 2 minggu yang lalu ibuku jatuh sakit.Aku harus merawatnya ,jujur itu adalah pengalaman terpahit dalam hidupku.Namun,aku tak ingin terlalu larut ..ah…ya ampunn menetes air mata ini.”ucapku sambil mengusap air mata.”Begini teman – teman, aku tidak meminta belas kasihan kalian hanya saja aku ingin berjualan bubur kacang hijau ini.Aku membuatnya terburu – buru tadi pagi,aku juga tidak tahu apakah ini enak menurut kalian atau tidak.Aku pikir diantara kalian ada yang belum sarapan ,yukk ah..ah..sarapan .” ucapku sambil menangis.

Aku tidak tahu ,tapi mata seluruh orang dikelasku berkaca – kaca.“Ah bagi yang sudah sarapan, tidak apa – apa kok. Harga juga murah Rp5.000 aja teman- teman .”ucapku lagi terisak.Rizki pun maju kedepan sambil menteskan air mata.

“Yaampun Mawar kenapa yey gak kabarin sih, ini pertama kalinya dalam hidup ku lihat yey nangis cup..cupp..eh meilan sama indah kemari dungs jangan Cuma bisa nagis dibelakang.”ucap Rizki membuat Indah dan Meilan memelukku.Akupun larut dalam kesedihan diantara pelukan mereka.

“ Teman – teman siapapun diantara kalian yang lapar atau pun gak lapar eke minta kedepan beli bubur cang ijo nya Mawar, harga bebas tapi diatas 5.000 yah.Yang kaya minta tolong banget cinn keihlasannya.”

Teman – temanku pun berbondong – bondong ke depan dan membeli seluruh bubur Kulihat mereka membawa uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 .Subhanallah,tidak ada satu pun yang tersisa.Rizki pun membantuku untuk menghitung uang.

“Alhamdulillah cin , emang kelas ini yang paling baik.. memang yey pada orang – orang dermawan tru lala.. Semua nya terkumpul Rp4.560.000.00 .”

“Allahu akbar makasih banyak ya teman – teman ..aku gak nyangka dari 50 bubur yang kubawa bisa menghasilkan uang sebanyak ini.. aku benar – benar terima kasih.”

Tiba – tiba hpku bordering ,benar itu adalah tanda pesan masuk

“Assalamualaikum nak, maaf bapak tidak bisa menagih utangmu.Bapak mungkin tidak kembali lagi 
ke Indonesia dalam jangka waktu yang lama.Uang tersebut anggap saja sebagai sedekah bapak ya nak..Pakai uang nya untuk keprluan yang sebaik – baiknya.Sukses untuk kamu nak!!!”

Aku tidak tahu apa arti dari 15 hari ini, aku mendapatkan semuanya. Ujian beserta cobaan yang berat,seluruh hidayah dan perubahan ini.Aku semakin percaya Allah sangat mencintaiku.Kekuatan yang maha dahsyat,bahkan aku yang dulu tak pernah tahu akan memamakai hijab sekarang justru sudah memakainya.Ya Allah aku siap dengan seluruh konsekuensi Hijrahku.Terima kasih ya Allah kau masih mempercayaiku untuk menjaga ibuku.

Allah membuat hari ini dan selamanya menjadi titik balikku.Semangatku untuk semakin mengenal islam semakin tinggi.Benar islam adalah agama yang damai. Allhamdullillah~



Tidak ada komentar:

Posting Komentar