Rabu, 07 Desember 2016

Kiat Mengikuti Teladan Hidup Sehat Rasulullah SAW

Assalamualaikum, para readers..
Gak nyangka sekian lama vakum #cleaner hehehe..
Akhirnya bisa hari ini membuat satu pos,dan ini pun demi memenuhi syarat agar bisa mengikuti sekolah syiar di USU.
.
.
Sekedar pemberitahuannya sekarang saya sudah kuliah,wkwkkwwkw..
Cekidot aja langsung lah yaa :)

KIAT MENGIKUTI TELADAN HIDUP SEHAT RASULULLAH SAW

Oleh : Apnila Putri Saragih
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Tubuh manusia tersusun atas berbagai macam organ dan juga jaringan sel yang sangat rentan terserang berbagai macam bibit – bibit penyakit.Defenisi penyakit secara umum  adalah sebuah kondisi tidak normalnya sebuah perangkat organ yang ada di dalam tubuh manusia baik tubuh atau pikiran  yang menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang dapat mengancam keberlangsungan kehidupan orang yang menderitanya.Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak zaman Nabi Adam as.

Tidak sedikit manusia yang masih bermasalah dengan kesehatan, baik dengan sanitasi, hygne yang buruk, serta kurangnya pengetahuan berkaitan dengan budaya dan perilaku hidup bersih dan sehat.Pola hidup yang baik dapat meningkatkan kan kinerja fisik, membantu menstabilkan jiwa dan raga, mendapatkan kehidupan dan interaksi social yang baik, dan terhindar dari penyakit.
Jawaban terbaik dari setiap permasalahan kesehatan adalah mencegah,lalu menjaga.Budaya masih menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dalam aspek kehidupan sehari–hari. Budaya dapat membuat individu untuk membentuk suatu perilaku.Sebagai umat islam, banyak sekali contoh ataupun teladan Rasulullah yang dapat dijadikan pedoman hidup sehat.

Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sumber daripada penyakit adalah perut.Perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu adalah (salah satu) obat. (HR Muslim) .

"Dua nikmat yang sering kali manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang". (HR Bukhari, Imam Ahmad dan Imam Turmudzi).

Dalam hadist lain disebutkan Rasulullah SAW bersabda,
"Nikmat yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak adalah ketika dikatakn kepadanya,"Bukankah Aku telah menyehatkan badanmu serta memberimu minum dengan air yang dingin?" (HR Turmudzi dan Hakim).

Adapun semua tata cara hidup sehat ala Rasulullah merupakan tindakan preventif yang beliau ajarkan kepada umatnya,diantaranya:

      a.   Ibadah, dapat menjaga kesehatan
Shalat tahajud
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR at-Tirmidzi).

Jika melakukan shalat tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seizin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker, menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari penyakit punggung pada usia tua. Dr. Abdul Hamid diyab dan Dr. Ah Qurquz mengungkapkan bahwa shalat malam atau shalat tahajud dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita sehingga tidak mudah terkena penyakit, akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami,memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres.

Puasa sunnah

تَعْلَمُون كُنْتُمْ إِنْ لَكُمْ خَيْرٌ تَصُومُوا وَأَنْ
“Dan kalau kalian puasa itu lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahuinya.” (Surat Al-Baqarah: 184)
Puasa menjaga kesehatan pencernaan, perbaikan tubuh dan otak, menyehatkan jantung, menurunkan berat badan, memelihara kesehatan jiwa, meredakan rasa sakit,serta terhindar dari ” jet lag” yaitu suatu sindrom berupa rasa tidak nyaman pada pencernaan, pikiran, kelelahan disertai gangguan tidur, akibat bepergian melintasi zona waktu yang berbeda.

      b.   Menjaga kebersihan dan kesucian

Kebersihan tubuh
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Fitrah ada lima atau lima perkara dari fitrah; berkhitan, menghabiskan bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menipiskan kumis.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kebersihan Lingkungan
Menjaga lingkungan dari sumber penyakit misalnya karantina untuk penderita wabah, melarang urinasi pada air yang tenang (tidak mengalir), dll. Menutup tempat makanan dan minuman yang terisi juga merupakan tindakan perventif (pencegahan) “Jabir radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tutuplah tempat-tempat makanan, tempat-tempat minuman karena sesungguhnya di dalam setahun ada sebuah malam yang turun di dalamnya wabah penyakit tidak dia melewati sebuah tempat makanan atau minuman yang tidak tertutup, atau tidak ada penghalang di atasnya melainkan turun di dalamnya dari wabah penyakit tersebut.” (HR. Muslim).

      c.   Pola dan Tata Cara Makan

Pastikan makanan yang didapatkan adalah halal dan baik (thayyib) serta tidak mengandung unsur-unsur yang haram.Seperti yang terdapat dlalam Al-qur’an Almaidah ayat 88 :
وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّهُ حَلاَلاً طَيِّباً وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ أَنتُم بِهِ مُؤْمِنُونَ

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS: Al Maidah: 88).
Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi.
Makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang.Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas).
“Al Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang manusia mengisi sebuah tempat yang lebih buruk daripada perut, cukuplah bagi seorang manusia beberapa suapan yang menegakkan punggungngya, dan jika hawa nafsunya mengalahkan manusia, maka 1/3 untuk makan dan 1/3 untuk minum dan 1/3 untuk bernafas.” HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 2265.

d. Mencuci kedua tangan sebelum makan

“Apabila Rasululllah Sholallahu Alaihi Wassalam hendak tidur sedangkan Beliau dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu terlebih dahulu dan apabila hendak makan, beliau mencuci kedua tangannya terlebih dahulu.” (HR. Ahmad).

Makan dengan tenang, tidak tergesa-gesa, dan dengan tempo sedang.Cara makan seperti ini akan menghindarkan tersedak, tergigit, dan makanan bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan pun jadi lebih ringan.

Adapun menurut Prof. Dr. Musthofa Rimadhon memberikan beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat yang bisa dipercaya yang dapat dijadikan teladan hidup sehari – hari adalah sebagai berikut:

Pertama, Asupan awal ke dalam tubuh Rasulullah adalah udara segar di Subuh hari. Beliau bangun sebelum Subuh dan melaksanakan Qiyamul Lail. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk mengoptimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar dan pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Kedua, di pagi hari, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu

Ketiga, di pagi hari pula Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam membuka menu sarapannya dengan segelas air putih yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Hal ini berarti pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit.

Keempat, masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah SAW senantiasa mengkonsumsi 7 butir kurma ajwa (matang). Beliau pernah bersabda,”Barang siapa makan tujuh butir kurma maka akan terlindung dari racun.”

Kelima, menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan. Roti dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin
Keenam, di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran.
Secara umum sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguarkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit

Ketujuh, Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda,”Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”(HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a.)

Kedelapan, Rasulullah SAW sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula beliau lomba lari dengan istri tercintanya Aisyah r.a. Olahraga diakui oleh para pakar kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh.

Kesembilan, Rasulullah SAW tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Karena itulah beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu Isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.”

Sebagai seorang yang muslim dan muslimah hendaknya kita selalu menjaga kesehatan tubuh dengan mencegah kita dapat terhindar dari penyakit. Semoga setiap umat islam dapat meniru dan mengikuti teladan Rasulullah SAW.

Alhamdulillah, semoga ilmu ini bermanfaat ya kawan - kawan :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar