Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Readers,
maaf sekali setelah mengalami masa transisi yang cukup jauh, bersamaan dengan vakum nya aku menulis+ copas update berita kpop hahahaha .
Jadi untuk tulisan yang selanjutnya aku hanya akan post tugas - tugas yang aku kerjakan selama perkuliahan ini (semester 4).
Mungkin ada yang rindu?
Okey udah lama sekali vakum, sekarang ila sudah kuliah #yeay
Aku kuliah di Universitas Sumatera Utara, jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat stambuk 2016.
Honestly, banyak yang tau kan ya, aku lulus SMA 2015, BUT WHY I'M NOW UNDERGRADUATE 4 SEMESTER??? WHYYYY??
Pertanyaan itu kan aku jawab, TAPI.....nanti soalnya aku lagi malas nulis wkwkwkwkwk
Nah postingan aku kali ini tentang mata kuliah aku yang ada di FKM USU, yaitu Kepemimpinan Berpikir Sistem Pelayanan Kesehatan.
Jadi, mata kuliah ini cukup sulit sulit asik, dengan dosennnya yang tidak pala kece. Ada Ibu Dekan Tercinta, Prof Ida Yustina dan Bapak Destanul Aulia.
Sejujurnya, until now dosen yang ngajar mata kuliah ini masih bapak dan ibu tersebut. Jadi, ceritanya nih, pada hari Senin tanggal 23 April 2018, Pak Aulia mengajar.
Nah, saat itu bapak membutuhkan seketaris untuk merangkum semua isi yang ia katakan selama mata kuliah. Bapak nanyak tuh
"Disini, siapa seketarisnya?"
semua orang dikelas bingung dan diam lima ribu bahasa wkwkwkkwkwkw
"Ga ada ya. Atau disini siapa yang suka nulis atau ngarang?"
Fix, semua mata tertuju padaku.
Berasa MISS INDONESIA gitu #SEMUAMATATERTUJUPADAMU hasekkk
Semenjak kejadian itu, absolutely i'm being a secretary as long as he become our lecturer!
Ini real adalah tulisan aku yaa:) kalo mau ambil please dong sertai sumber, ayo dukung PENULIS INDONESIA!
Nah, daripada memperlambat waktu nih aku kasih ringkasannya aja langsung yakkkzzz :) #Cekidottz
KUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY!!!
Tempat/Tanggal :
Senin, 23 April 2018
Mata Kuliah :
Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyarakat
Kelas :
C
Berpikir
Sistem dan Pelayanan Kesehatan
Berbicara
mengenai sistem, dalam sistem kesehatan banyak sekali contoh yang dapat
ditemui, seperti:
1.
Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
2.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
3.
Sistem Penaggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
4.
Sistem Manajemen Rumah Sakit
5.
Sistem Informasi Rumah Sakit
Jadi, didalam pelayanan kesehatan atau sistem
kesehatan nasional, ada subsistem yang mendukung. Dapat dikatakan kegagalan output-output dalam
pelayanan kesehatan disebabkan karena sistemnya tidak berjaan dengan baik.
Contohnya, permasalahan kesehatan
masyarakat yaitu gizi buruk. Gizi buruk
bukanlah permasalahan penyakit yang timbul seketika atau tiba-tiba, penyakit
ini tidak hanya diderita oleh satu, dua atau bahkan tiga orang, tetapi
sekelompok masyarakat. Kalau dilihat permasalahan gizi ini muncul bukan hanya
disebabkan oleh maslaah kesehatan saja, tapi kalu kita kaji masalahnya, lihat
bagaimana ketahanan pangan disemua daerah. Bagaimana ekonomi masyarakat
setempat, ketahanan pangan dari sisi supply dan demand.
Ekonomi
→ Tentang pendapatan masyarakat.
Sosial → Gaya hidup masyarakat
Pelayanan → Adakah
pelayanan kesehatan yang ada didaerah itu dapat mendeteksi segera
permasalahan gizi buruk?
Adakah sistem yang dibuat untuk
mencegah orang supaya tidak gizi buruk?
Sejatinya,
sejak dari kandungan ibu-ibu yang akan melahirkan anak, apabila ibunya
mengonsumsi gizi kurang, hal ini membuat anak mendapat gizi buruk. Untuk itu
terbentuklah “Sistem” yang
diimpelementasikan dalam bentuk program “PROGRAM PELAYANAN IBU DAN ANAK” .
Sistem
melahirkan suatu program. Apabila masih ditemui Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), gizi buruk, dan lain-lain, berarti ada malasah dengan program dan sistem.
Struktur
itu mempengaruhi suatu prilaku, bila kita letakkan orang dalam sistem yang sama, setiap orang meskipun
berbeda cenderung menghasilkan output yang serupa. Dengan sistem, harapannya kesehatan
masyarakat di Indonesia merata. Tapi, hari ini masih adanya ketimpangan, disparitas
pembangunan, ada tempat yang akses pelayanannya baik dan ada juga yang akses
pelayanannya buruk.
Contohnya :
1. Orang
Indonesia cendreung patuh atau disiplin ketika di luar negeri. Seperti di Singapura
tentang adanya larangan meludah sembarangan, tidak boleh membuang sampah
sembarangan. Mengapa hal ini dapat terjadi? karena sistem dibangun dan
diimplementasikan dengan baik.
2. Berbicara
soal rokok, sudah ada sitem yang mengaturnya dengan peraturan daerah yaitu “Kawasan
Tanpa Rokok”, apakah peraturan itu sudah bisa membuat masyarakat patuh dan taat
?
3. Kalau
kita membangun perumahan, 30% harus disiapkan untuk lahan terbuka. Setiap developer yang mendapatkan izin, harus
mengeluarkan bukti kalau dia akan memberikan pemanfaatan lahan.
Jadi, perlu kita kaji di Indonesia, sistemnya yang tidak
baik atau implementasinya yang tidak baik?
Salah satu
permasalahan juga adalah ketika kita didalam sebuah sistem gak bisa lihat sistem,
namun setelah kita menjadi mantan pejabat pemerintah atau instansi sangat mudah
dalam melihat sistem, membuat kritik, melihat apakah sudah berjalan dengan baik
atau belum.
Sistem yang
tidak baik cenderung implementasi yang
baik. Sebaliknya, biasanya sistem yang baik belum tentu implementasinya sudah
baik. Hal inilah mengapa orang ingin melakukan analisis kebijakan.
Suprasistem → Sistem → Subsistem
MENGAPA HARUS BERPIKIR SISTEM?
1.
Karena organisasi adalah komplek dan makin komplex.
Bayangkan puskesmas dulu dan sekarang. Dulu dibandingkan dengan sekarang
bahwa telah terjadi pola perubahan
penyakit, telah terjadi tuntutan masyarakat. Dulu masyarakat ke puskesmas
menerima apa aja yang diberikan dokter, sekarang masyarakat dengan pendidikan,
pengalaman, pendapatan meningkat membuat tuntutan yang semakin meningkat.
Organisasi yang baik, harus bisa memenuhi kebutuhan pelanggannya dimanapun
berada. Misal puskesmas diperkotaan, bagaimana masyarakat perkotaan dalam
memanfaatkannya. Sama halnya ddengan puskesmas dipedesaan, bagaimana masyarakat
pedesaan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Apakah masyarakat itu petani,
guru, pedagang, atau apapun pekerjaannya. Berbeda jenis pekerjaan beda pula
jenis pelayanan yang didapatkan.
2.
Semua masalah organisasi yang ada tidak berdiri sendiri
tetapi saling berhubungan
Melihat bagaimana pusksesmas, adakah SDA. Seorang sarjana kesehatan
masyarakat harus dapat melihat,
·
Bagaimana program dipuskesmas?
·
Bagaimana SOP di puskesmas?
·
Bagaimana mereka mendesain program?
·
Apakah program didesain berdasarkan permasalahan?
·
Bagaimana mereka melakukan evaluasi, ouput, outcome?
3.
Analisis mendalam tentang masalah tertentu secara
terpisah ternyata belum bisa menyelesaikan masalah secara tuntas.
Kita tidak bisa memisah- misahkan permasalahan yang terjadi, Kita harus
melihat secara utuh.
·
Melihat bagaimana Sumber Daya manusia (SDM)
·
Melihat bagaimana peralatannya
·
Melihat bagaiamna prosedurnya
·
Bagaimana caranya kita dapat memprioritaskan masalah
·
Bagimana menentukana penyebab utamanya
·
Apa pilihan alternatif nanti yang akan kita uji
Apa itu sistem?
Sebuah sistem adalah sesuatu yang memelihara
keberadaannya dan berfungsi sebagai sebuah kesatuan melalui interaksi antara bagiannya.
Contohnya, Mobil adalah sebuah sistem yang terdiri dari setir,
roda, dan mesin. Setir, roda, dan mesin beriteraksi dan berintegrasi sehingga mobil
menjadi alat transportasi.
Sebuah
sistem mempunyai karakteristik diluar dan lebih dari karakteristik yang
membentuknya. Hal ini disebut sebagai karakteristik atau pembaharuan. Jadi,
sistem itu juga akan mengalami pembaharuan-pembaharuan agar dapat terus berjalan dengan baik.
Bagaimana identifikasi sistem?
Identifikasi
adalah suatu cara menganal atau
memandang organisasi sebagai sebuah sistem, ada beberapa langkah untuk
melakukan identifikasi:
1.
Tahap mendetailkan
a) Sistem
harus dipandang secara utuh
b) Mengenal
Lingkungan sistem, melihat kedudukan sistem dalam sistem yang lebih besar.
Melihat batasan lingkungan sistem
Contoh didalam Dinas Kabupaten:
1. Serikat
Buruh
2. Tokoh
– Tokoh akademik
3. Media
4. Rumah
Sakit Umum Daerah
5. Lembaga
Donor
6. Pemasuk
7. Pemerintah Daerah
8. Masyarakat
9. Pelanggan
10. LSM
c) Indentifkasi
sub-sistem organisasi
Contohnya, Kalau mau masuk puskesmas, kenali bagaimana struktur
organisasinya, bagaimana pemimpinnya?. Kesehatan
masyarakat berbicara tentang hukum, apa dasar hukumnyanya?.
Cara identifikasi sub-sistem :
Setiap area fungsional adalah sebuah sub-sistem
·
Subsistem pelayanan
·
Subsistem keuangan
Setiap tingkatan manajemen dalah subsistem
·
Manajaemen strategi
·
Manjemen pengendalian
·
Manajemen operasional
2.
Tahap Dinamik
a) Dinamika
Sistem dengan lingkungan
·
Mengenali aliran hubungan sistem dengan lingkungan
·
Mengenali bagaimana
keseimbangan hubungan tersebut
·
Indentifikasi apakah tujuan sistem sesuai dengan
kebutuhan lingkungan
b) Dinamika
sub-sistem dnegan pelayanan kesehatan
·
Menjelaskan aliran hubungan antara subsitem
·
Identifikasi sejauh mana integrasi antara subsistem
·
Mengenali karakteristik kebaruan
·
Mengenali apakah setiap subsitem mempunyai tujuan yang
sama
DISKUSI :
Permasalahan mengenai
kesehatan masyarakat, contoh DBD :
Ada hubungannya dengan sistem, kalau mau identifikasi
Identifikasi,
-Pelajari etiologi DBD
-Perilaku masyarakat
-Air Tergenang
-Menumpuk barang-barang bekas
Terdapatnya permasalahan internal dan internal dalam DBD.
Masalah DBD, bukan hanya disebabkan oleh individu, tetapi juga diluar kita.
Misal, orang menebang hutang dan menambang sembarangan, prilaku mengekspoitasi.
Menyebabkan nyamuk kehilangan tempat
berkemabang biak sehingga membuat nyamuk pindah kerumah penduduk, dalam
peristiwa ini apa yang salah? SISTEM!
Sampai hari ini belum ada regulasi hukum yang kuat untuk
mengatasi masyarakat buang sampah.
Sistem kebersihan tidak baik, tidak ada denda dalam
peraturan buang sampah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar